Mengungkap Kelebihan dan Kekurangan
Metode Lotus Birth
Lotus
birth, merupakan metode sederhana pasca persalinan dimana yang dilakukan dalam
pelaksanaan lotus birth ialah
membiarkan tali pusat yang masih menyatu dengan plasenta terlepas dari bayi secara alami (puput). Dalam
pelaksanaan lotus birth plasenta yang
telah lahir utuh dengan tali pusat yang masih tersambung dengan pusar bayi
tetap dibiarkan tersambung tanpa pemotongan tali pusat dan kemudian tali pusat
dibiarkan kering hingga akhirnya lepas. Proses pelepasan ini
umumnya terjadi selama 3-10 hari setelah kelahiran. Hal ini mungkin terdengar
sedikit asing di telinga kita jika
dibandingkan dengan istilah water
birth atau hypno birth yang
saat ini sedang gencar menjadi pilihan dalam persalinan di Negara kita Negara
Indonesia. Metode ini sebenarnya bagian dari budaya terdahulu dan saat ini
mulai dikembangkan di Amerika. Wilayah Indonesia sendiri yang
sedang gencar menerapkan lotus birth
ialah diwilayah Bali.
Seorang dokter spesialis
kandungan berpendapat menurut penilaian secara medis
bahwa segera setelah lahir tali pusat akan tetap berdenyut untuk mentransfer
darah dari plasenta ke bayi. Dari berbagai penelitian dengan sampel acak,
didapatkan bahwa bila dibandingkan dengan pemotongan tali pusat paling tidak
selama 3 menit memberikan tambahan suplai darah sekitar 20 ml/kg berat badan
bayi. Penelitian juga menunjukan metode ini memberikan tambahan besi sekitar
40-50 mg/kg berat badan bayi. Hal ini sangatlah penting mengingat defisiensi
besi merupakan penyebab utama anemia pada bayi baru lahir yang memberikan
dampak pada sistem saraf pusat serta mengakibatkan gangguan kognitif. Selain
itu penundaan pemotongan tali pusat dapat pula meningkatkan transfer
sel-sel hematopoesis (sel-sel
induk kehidupan) ke tubuh bayi yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya
penyakit yang berhubungan dengan darah dan imunitas.
Metode ini masih sangat
jarang kita jumpai di rumah sakit, rumah
bersalin maupun di pondok bersalin BPM atau BPS, hal
ini dikarenakan pada dasarnya metode lotus birth ini sedikit bertolak
belakang dengan metode manajemen
persalinan yang sudah biasa dilakukan selama ini dimana dokter maupun bidan
biasanya lebih menerapkan manajemen
aktif kala III . Penerapan manajemen aktif kala III dimulai dari
pemberian injeksi uterotonik, sampai
dengan pemotongan tali pusat segera dan melakukan
penarikan tali pusat terkendali untuk melahirkan plasenta.
Dari beberapa sumber
artikel lain diketahui manfaat dari metode lotus
birth ini memungkinkan terjadi transfer darah dan nutrisi yang sangat optimal,
meningkatkan transfer oksigen melalui tali pusat sebelum bayi benar-benar dapat
mulai bernafas sendiri, bayi tetap berada dekat dengan ibu setelah kelahiran
sehingga memungkinkan terjadinya waktu lebih lama untuk bounding attachment.
Disamping manfaat yang
telah dipaparkan di atas, lotus birth
ini juga memiliki kerugian diantaranya yaitu tidak bisa diterapkan pada seluruh
kebudayaan, membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai, membutuhkan tenaga
kesehatan yang berpengalaman, membutuhkan banyak petugas kesehatan untuk
mengawasi proses selama lotus birth dilakukan,
misalnya bayi di mandikan harus ada petugas yang lain memegangi dan menjaga
tali pusat, memerlukan perawatan ekstra pada plasenta agar tidak membusuk dan
berbau tidak sedap.
Kata Kunci : Lotus Birth
2 komentar:
Apabila artikel ini bermanfaat bisa di share ke yang lain. terimakasih.
like it
Posting Komentar