/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-11/too1002.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-11/too1002.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */ Tad Finding Nemo - Yellow Longnose Butterflyfish

Lotus Birth

Mengungkap Kelebihan dan Kekurangan 
Metode Lotus Birth





Lotus birth, merupakan metode sederhana pasca persalinan dimana yang dilakukan dalam pelaksanaan lotus birth ialah membiarkan tali pusat yang masih menyatu dengan plasenta  terlepas dari bayi secara alami (puput). Dalam pelaksanaan lotus birth plasenta yang telah lahir utuh dengan tali pusat yang masih tersambung dengan pusar bayi tetap dibiarkan tersambung tanpa pemotongan tali pusat dan kemudian tali pusat dibiarkan kering hingga akhirnya lepas. Proses pelepasan ini umumnya terjadi selama 3-10 hari setelah kelahiran. Hal ini mungkin terdengar sedikit asing di telinga kita  jika dibandingkan dengan istilah water birth atau hypno birth yang saat ini sedang gencar menjadi pilihan dalam persalinan di Negara kita Negara Indonesia. Metode ini sebenarnya bagian dari budaya terdahulu dan saat ini mulai dikembangkan di Amerika. Wilayah Indonesia sendiri yang sedang gencar menerapkan lotus birth ialah diwilayah Bali.
Seorang dokter spesialis kandungan berpendapat menurut penilaian secara medis bahwa segera setelah lahir tali pusat akan tetap berdenyut untuk mentransfer darah dari plasenta ke bayi. Dari berbagai penelitian dengan sampel acak, didapatkan bahwa bila dibandingkan dengan pemotongan tali pusat paling tidak selama 3 menit memberikan tambahan suplai darah sekitar 20 ml/kg berat badan bayi. Penelitian juga menunjukan metode ini memberikan tambahan besi sekitar 40-50 mg/kg berat badan bayi. Hal ini sangatlah penting mengingat defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia pada bayi baru lahir yang memberikan dampak pada sistem saraf pusat serta mengakibatkan gangguan kognitif. Selain itu penundaan pemotongan tali pusat dapat pula meningkatkan transfer sel-sel hematopoesis (sel-sel induk kehidupan) ke tubuh bayi yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit yang berhubungan dengan darah dan imunitas.
Metode ini masih sangat jarang kita jumpai di rumah sakit, rumah bersalin maupun di pondok bersalin BPM atau BPS, hal ini dikarenakan pada dasarnya metode lotus birth ini sedikit bertolak belakang  dengan metode manajemen persalinan yang sudah biasa dilakukan selama ini dimana dokter maupun bidan biasanya lebih menerapkan manajemen aktif kala III . Penerapan manajemen aktif kala III dimulai dari pemberian injeksi uterotonik, sampai dengan pemotongan tali pusat segera dan melakukan penarikan tali pusat terkendali untuk melahirkan plasenta.
Dari beberapa sumber artikel lain diketahui manfaat dari metode lotus birth ini memungkinkan terjadi transfer darah dan nutrisi yang sangat optimal, meningkatkan transfer oksigen melalui tali pusat sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri, bayi tetap berada dekat dengan ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu lebih lama untuk bounding attachment.
Disamping manfaat yang telah dipaparkan di atas, lotus birth ini juga memiliki kerugian diantaranya yaitu tidak bisa diterapkan pada seluruh kebudayaan, membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai, membutuhkan tenaga kesehatan yang berpengalaman, membutuhkan banyak petugas kesehatan untuk mengawasi proses selama lotus birth dilakukan, misalnya bayi di mandikan harus ada petugas yang lain memegangi dan menjaga tali pusat, memerlukan perawatan ekstra pada plasenta agar tidak membusuk dan berbau tidak sedap.


Kata Kunci : Lotus Birth

2 komentar:

Dika Mutiara mengatakan...

Apabila artikel ini bermanfaat bisa di share ke yang lain. terimakasih.

Unknown mengatakan...

like it

Posting Komentar

Kamis, 24 September 2015

Lotus Birth

Mengungkap Kelebihan dan Kekurangan 
Metode Lotus Birth





Lotus birth, merupakan metode sederhana pasca persalinan dimana yang dilakukan dalam pelaksanaan lotus birth ialah membiarkan tali pusat yang masih menyatu dengan plasenta  terlepas dari bayi secara alami (puput). Dalam pelaksanaan lotus birth plasenta yang telah lahir utuh dengan tali pusat yang masih tersambung dengan pusar bayi tetap dibiarkan tersambung tanpa pemotongan tali pusat dan kemudian tali pusat dibiarkan kering hingga akhirnya lepas. Proses pelepasan ini umumnya terjadi selama 3-10 hari setelah kelahiran. Hal ini mungkin terdengar sedikit asing di telinga kita  jika dibandingkan dengan istilah water birth atau hypno birth yang saat ini sedang gencar menjadi pilihan dalam persalinan di Negara kita Negara Indonesia. Metode ini sebenarnya bagian dari budaya terdahulu dan saat ini mulai dikembangkan di Amerika. Wilayah Indonesia sendiri yang sedang gencar menerapkan lotus birth ialah diwilayah Bali.
Seorang dokter spesialis kandungan berpendapat menurut penilaian secara medis bahwa segera setelah lahir tali pusat akan tetap berdenyut untuk mentransfer darah dari plasenta ke bayi. Dari berbagai penelitian dengan sampel acak, didapatkan bahwa bila dibandingkan dengan pemotongan tali pusat paling tidak selama 3 menit memberikan tambahan suplai darah sekitar 20 ml/kg berat badan bayi. Penelitian juga menunjukan metode ini memberikan tambahan besi sekitar 40-50 mg/kg berat badan bayi. Hal ini sangatlah penting mengingat defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia pada bayi baru lahir yang memberikan dampak pada sistem saraf pusat serta mengakibatkan gangguan kognitif. Selain itu penundaan pemotongan tali pusat dapat pula meningkatkan transfer sel-sel hematopoesis (sel-sel induk kehidupan) ke tubuh bayi yang sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit yang berhubungan dengan darah dan imunitas.
Metode ini masih sangat jarang kita jumpai di rumah sakit, rumah bersalin maupun di pondok bersalin BPM atau BPS, hal ini dikarenakan pada dasarnya metode lotus birth ini sedikit bertolak belakang  dengan metode manajemen persalinan yang sudah biasa dilakukan selama ini dimana dokter maupun bidan biasanya lebih menerapkan manajemen aktif kala III . Penerapan manajemen aktif kala III dimulai dari pemberian injeksi uterotonik, sampai dengan pemotongan tali pusat segera dan melakukan penarikan tali pusat terkendali untuk melahirkan plasenta.
Dari beberapa sumber artikel lain diketahui manfaat dari metode lotus birth ini memungkinkan terjadi transfer darah dan nutrisi yang sangat optimal, meningkatkan transfer oksigen melalui tali pusat sebelum bayi benar-benar dapat mulai bernafas sendiri, bayi tetap berada dekat dengan ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu lebih lama untuk bounding attachment.
Disamping manfaat yang telah dipaparkan di atas, lotus birth ini juga memiliki kerugian diantaranya yaitu tidak bisa diterapkan pada seluruh kebudayaan, membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai, membutuhkan tenaga kesehatan yang berpengalaman, membutuhkan banyak petugas kesehatan untuk mengawasi proses selama lotus birth dilakukan, misalnya bayi di mandikan harus ada petugas yang lain memegangi dan menjaga tali pusat, memerlukan perawatan ekstra pada plasenta agar tidak membusuk dan berbau tidak sedap.


Kata Kunci : Lotus Birth

2 komentar:

Dika Mutiara

23 Oktober 2015 pukul 16.25
Permalink this comment

*

Apabila artikel ini bermanfaat bisa di share ke yang lain. terimakasih.

Unknown

19 November 2015 pukul 20.30
Permalink this comment

*

like it

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Hot Topics